Rabu, 02 Desember 2009

10 Film Terbaik Sepanjang Masa


AJANG Academy Award memang digelar tiap tahun untuk memilih film dan segala unsur film yang dianggap terbaik. Bagi yang terbaik, akan dianugerahi Oscar, penghargaan paling prestisius bagi insan perfilman dunia. Akan tetapi, Academy Award hanya memilih film terbaik dalam rentang satu tahun, sehingga film terbaik dalam satu tahun tidak bisa diperbandingkan dengan film terbaik tahun sebelum atau sesudahnya.

Nah, untuk menutupi kekurangan tersebut, Institut Film Amerika (The American Film Institute) membuat satu terobosan. Pada 17 Juni 2008 lalu, di Los Angeles, AS, AFI mengumumkan 10 film terbaik sepanjang masa. Dalam acara khusus sepanjang tiga jam yang ditayangkan stasiun televisi CBS itu, dipilih seratus film terbaik yang digolongkan dalam 10 genre klasik. Film-film pilihan tersebut merupakan hasil seleksi dengan melibatkan 1.500 juri yang terdiri atas pada artis film, kritikus film, dan sejarahwan.

"Format perayaan tahun ini adalah sepuluh kali lebih menyenangkan bagi para pencinta film," kata Presiden dan CEO AFI, Bob Gazzale. "Dan bab lain dalam mandat kami adalah memandu penonton untuk menemukan dan menemukan kembali film-film klasik Amerika."

Karena ini film terbaik sepanjang masa, tentunya film-film yang masuk daftar unggulan dipilih sejak film pertama dibuat hingga sekarang. Tidaklah mengherankan jika film-film terbaru yang masuk kategori terbaik, kalah bersaing dengan film-film "jadul" jaman dulu yang banyak tak ditonton generasi sekarang.

Lihat saja misalnya untuk genre film fantasi, siapa yang menyangkal kehebatan film "The Lord of the Rings: The Fellowship of Ring" (2001) arahan sutradara Peter Jackson? Tetapi, nyatanya dalam daftar AFI, film tersebut hanya menempati urutan kedua di bawah "The Wizard of Oz" produksi tahun 1939. Bahkan, daftar 10 film terbaik genre fantasi dikuasai film-film lawas, yakni "It`s A Wonderful Life" (1946) yang menempati urutan ketiga, disusul oleh "King Kong" (1933), "Miracle on 34th Street" (1947), "Field of Dreams" (1989), "Harvey" (1950), "Groundhog Day" (1993), "The Thief of Bagdad" (1924), dan "Big" (1988).

Kehebatan teknologi CGI yang jadi andalan Pixar Studios lewat "Finding Nemo" (2003) masih belum mampu mengalahkan "Snow White and the Seven Dwarfs" (1937) yang menjadi film terbaik sepanjang masa untuk genre animasi. Urutan kedua untuk genre animasi ditempati film "Pinocchio" (1940), disusul oleh "Bambi" (1942), "The Lion King" (1994), "Fantasia" (1940), "Toy Story" (1995), "Beauty And The Beast" (1991), "Shrek" (2001), "Cinderella" (1950), dan "Finding Nemo" (2003) menempati urutan kesepuluh.

Demikian pula untuk genre fiksi ilmiah (science fiction), film "2001: A Space Odyssey" (1968) hasil adaptasi dari novel karya Arthur C. Clark berhasil menjadi yang terbaik dan mengalahkah film yang lebih populer, "Star Wars: Episode IV- A New Hope" (1977) karya George Lucas, yang hanya menempati urutan kedua. Urutan ketiga hingga sepuluh untuk genre ini ditempati oleh "E.T. - The Extra Terrestrial" (1982), "A Clockwork Orange" (1971), "The Day the Earth Stood Still" (1951), "Blade Runner" (1982), "Alien" (1979), "Terminator 2: Judgement Day" (1991), "Invasion of the Body Snatchers" (1956), dan "Back to the Future" (1985).

Film "City Lights" (1931) yang dibintangi legenda Charlie Chaplin menjadi film terbaik sepanjang masa untuk genre komedi romantis. Film yang masih bisu dan hitam putih itu mampu mengalahkan "Annie Hall" (1977), "It Happened One Night" (1934), "Roman Holiday" (1953), "The Philadelphia Story" (1940), "When Harry Met Sally" (1989), "Adam`s Rib" (1949), "Moonstruck" (1987), "Harold and Maude" (1971), dan "Sleepless in Seattle" (1993).

Untuk genre gangster, kehebatan "The Godfather" (1972) sepertinya masih belum tertandingi oleh film-film lain. Film yang dibintangi aktor kawakan Marlon Brando menjadi yang terbaik sepanjang masa untuk genrenya. Urutan berikutnya ditempati oleh film "Goodfellas" (1990), "The Godfather Part II" (1974), "White Heat" (1949), "Bonnie and Clyde" (1967), "Scarface: The Shame of A Nation" (1932), "Pulp Fiction" (1994), "The Public Enemy" (1931), "Little Caesar" (1930), dan "Scarface" (1983).

Di jajaran film-film bergenre western alias cowboy, "The Searchers" (1956) terpilih sebagai yang terbaik. Urutan kedua hingga sepuluh ditempati oleh "High Noon" (1952), "Shane" (1953), "Unforgiven" (1992), "Red River" (1948), "The Wild Bunch" (1969), "Butch Cassidy and The Sundance Kid" (1969), "McCabe & Mrs. Miller" (1971), "Stagecoach" (1939), dan "Cat Ballou" (1965).

Film "Raging Bull" (1980) menjadi yang terbaik untuk genre olah raga, disusul kemudian oleh "Rocky" (1976), "The Pride of the Yankees" (1942), "Hoosiers" (1986), "Bull Durham" (1988), "The Hustler" (1961), "Caddyshack" (1980), "Breaking Away" (1979), "National Velvet" (1944), dan "Jerry Maguire" (1996).

Untuk genre misteri, film terbaik jatuh ke "Vertigo" (1958), sedangkan posisi kedua hingga sepuluh ditempati oleh "Chinatown" (1974), "Rear Window" (1954), "Laura" (1944), "The Third Man" (1949), "The Maltese Falcon" (1941), "North By Northwest" (1959), "Blue Velvet" (1986), "Dial M For Murder (1954), dan "The Usual Suspects" (1995).

Film "Kramer vs. Kramer" (1982) yang populer, ternyata masih kalah oleh "To Kill A Mockingbird" (1962) dan "12 Angry Men" (1957) yang menempati posisi pertama dan kedua terbaik untuk genre film courtroom drama. "Kramer vs Kramer" hanya berada pada posisi tiga terbaik dan mengalahkan "The Verdict" (1982), "A Few Good Men" (1992), "Witness for The Prosecution" (1957), "Anatomy of A Murder" (1959), "In Cold Blood" (1967), "A Cry In the Dark" (1988), dan "Judgment At Nuremberg" (1961).

Sementara itu, film "Lawrence of Arabia" (1962) menjadi yang terbaik untuk genre film epik, mengalahkan "Ben Hur" (1959) yang harus puas pada posisi kedua dan "Schindler’s List" (1993) yang berada pada posisi ketiga. Film klasik "Gone with the Wind" (1939) hanya berada di posisi keempat terbaik, disusul kemudian oleh "Spartacus" (1960), "Titanic" (1997), "All Quiet on the Western Front" (1930), "Saving Private Ryan" (1998), "Reds" (1981), dan film tentang Nabi Musa, "The Ten Commandments" (1956). (Shandy A.R./pengamat film)***


source : http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=23067

Tidak ada komentar:

Posting Komentar